Matematika, Cewek dan Cowok Sebanding

Pada dasarnya, kita semua tahu bahwa di jaman sekarang ini apa pun yang bisa dilakukan pria, bisa juga dilakukan para wanita. Dan kini bisa dibuktikan bahwa pemikiran kuno yang mengklaim pria lebih pandai berhitung ketimbang wanita adalah salah. Dalam studi terbaru yang dipublikasikan majalah Science edisi terbaru menyatakan sebaliknya.

Satu tim penelitian berhasil melihat tujuh juta tes nasional matematika di seluruh dunia untuk anak-anak kelas 2-11, dan menemukan bahwa rata-rata baik laki-laki maupun perempuan mendapat nilai yang sama, dan hal itu termasuk ketrampilan cara menyelesaikan soal.

Marcia C. Linn, salah satu penulis dari penelitian dan seorang profesor pendidikan dari University of California bernama Berkeley, mengatakan pada reporter, “Sekarang perbandingan tes matematika telah membuktikan adanya keseimbangan, kami tidak melihat perbedaan gender dalam tes ini,” katanya. “Tapi banyak orang yang terkejut dengan penemuan ini. Dugaan saya, pendapat kuno akhirnya terpatahkan.”

Sebenarnya, pendapat kuno itu memang susah dibantah, khususnya sejak 20 tahun yang lalu, di mana para remaja pria dulunya selalu mendapat skor lebih baik dalam tes matematika.

Alasan tersebut, menurut peneliti, adalah para lelaki merasa lebih tertantang mengikuti kelas matematika ketimbang perempuan, dan untuk mendukung karir yang berbasis pada keahlian matematika yang tinggi.

Perbedaan pekerjaan masih ada hingga sekarang, dengan profesi pria lebih ‘matematik’ ketimbang wanita. Namun para ahli mengatakan kebanyakan remaja perempuan dan wanita muda saat ini berambisi untuk melatih kemampuan otak. Inilah yang membuat penelitian tersebut menemukan keseimbangan.

Penelitian ini ditemukan oleh National Science Foundation, dan dilakukan dalam upaya menemukan kebenaran atas pendapat kuno itu adalah benar. Dan jika tidak benar, akan membantu untuk membantah pendapat tersebut, hingga lebih jelas.

“Pendapat bahwa anak laki-laki lebih pintar matematika ketimbang perempuan masih jadi masalah besar bagi para guru dan orang tua,” kata Dr Janet Hyde, ahli lain dalam studi tersebut.

“Dan para guru dan orang tua banyak yang membantu anak perempuan, memberikan mereka nasehat tentang kursus apa yang harus diambil, jenjang karir apa yang cocok untuk mereka. Saya sering mendengar anekdot tentang penasehat pendidikan yang mengontrol para gadis untuk jauh dari pekerjaan sebagai ahli mesin. Bilang pada gadis-gadis itu bahwa mereka tidak akan mampu mengerjakan matematika.”

Namun, dengan hasil dari penelitian yang ada sekarang, mungkin pendapat itu akan berubah.

Dr Linn yang juga setuju dengan hal tersebut menambahkan, “Sekarang, kita tahu bahwa para wanita juga pintar matematika.